Teman Duduk

-

Aku sangat senang berada di sini. Walau hanya menjadi secuil bagian dari kehidupan kalian, tapi tolong cari aku, jika kalian tak menemukanku di tempat pulang terindah itu.

Sekali dalam sepekan, entah berapa siang dan malam yang kita lewati dengan kebersamaan. Dan kini telah berlalu satu, dua, tiga, empat, lima, enam bulan? Bukankah ini terlalu cepat untuk disebut perpisahan?

Terima kasih atas segala yang saling dibagikan di sini.

Terima kasih atas segala hangat yang membuatku kuat.

Terima kasih atas segala kisah yang membuatku lupa pada semua lelah.

Terima kasih atas segala canda yang menghadirkan tawa.

Katanya, graduation bukanlah akhir dari segalanya. Tapi, langkah awal untuk menghadapi segala yang baru di depan sana.

Semoga, perpisahan tak membuat grup WhatsApp menjadi lengang.

Semoga, perpisahan tak membuat ikatan ini lepas dari genggaman.

Semoga, perpisahan tak membuat diri dihampiri rasa kesepian.

Dan semoga, ukhuwah ini kan terus terjaga hingga ke surga-Nya.


#temanduduk #temansurga #GraduationMiccaBatch5

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidakkah Kau Gelisah?

-
Tidakkah kau merasa gelisah? Melihat diri yang tiada perkembangan dari hari ke hari Melihat diri yang hanya memikirkan kesenangan belaka Melihat diri yang menghabiskan waktu demi hal tiada berguna Melihat diri yang mengeluarkan uang demi nafsu duniawi semata Melihat iman, ilmu, dan amal tiada bertambah padahal usia terus habis dimakan masa Tidakkah kau merasa gelisah? Dengan keadaan zaman yang semakin parah, tapi diri sama sekali tiada niatan untuk berubah Dengan segala kerusakan bumi, tapi diri tiada keinginan untuk ikut serta memperbaiki Dengan segala ikhtiar baik yang pelakunya amat sangat sedikit Tidakkah kau merasa gelisah? Tidakkah kau ingin berubah? Tidakkah kau ingin mengambil langkah? Dimana kakimu berpijak? Dimana aksimu? Dimana suaramu? Dimana peranmu? Dimana kau sumbangkan lelahmu? Tidakkah kau merasa gelisah? Saat tiada kawan yang mengajakmu berjalan beriringan Saat tiada kawan yang dengan ikhlas saling mengingatkan Saat tiada kawan yang merangkulmu menuju kebaikan Saat ka...
Baca selengkapnya

Meninggalkan 2022

-
2022 tahun yang berat. Tapi kamu hebat, bisa melaluinya dengan kuat. Di tahun ini, kamu belajar lagi, bahwa selalu ada hikmah dibalik semua hal yang terjadi. Bahwa selalu ada pengganti dari semua yang pergi. Bahwa selalu ada suka yang akan hadir setelah duka. Di tahun ini, kamu ditegur lagi, bahwa kamu tak punya kuasa apapun bahkan atas dirimu sendiri. Bahwa semesta selalu punya kejutan lain saat rencana yang kamu buat sudah cukup membuatmu yakin. Bahwa semua yang kamu pikirkan dan takutkan tak seharusnya kamu biarkan terlalu dalam. Meski di tahun ini tangis dan kesahmu amat banyak, tapi setidaknya dengan syukur dan sabar semua bisa kamu tulis menjadi kisah yang layak. Terimakasih sudah berjuang sejauh ini, semoga selalu bisa menjadi perempuan yang kuat dan tangguh. Jangan terlalu memaksakan diri sampai lupa bahwa diri sendiri juga perlu dicintai ya❤️ Allah Maha Baik, menempatkanmu di tempat yang baik dan dikelilingi orang-orang baik. Semoga hari ini, besok, dan seterusnya selalu dalam...
Baca selengkapnya

Karakter Para Sahabat

-
Rasulullah mengkhususkan keteladanan pada 2 orang khalifah setelah beliau, Abu Bakar dan ‘Umar. Ini mengisyaratkan bahwa gabungan karakter keduanya sudah mewakili karakter manusia mulia dalam Islam. “Ikutilah jejak dua orang sesudahku, Abu Bakar dan ‘Umar.” (HR at-Tirmidzi [3662] dan dihasankannya, Ibnu Majah [97], Ahmad [V:382], dan al-Hakim [III:75] beliau menshahihkannya dan adz-Dzahabi menyetujuinya) Abu Bakar dan ‘Umar adalah 2 sosok yang begitu kontras dalam sikapnya. Abu Bakar yang begitu kurus sampai sarungnya selalu mengulur ke bawah, sedangkan ‘Umar pernah membuat empat makmum jatuh terjengkang karena bersinnya saat memeriksa shaf sholat. Maa syaa Allah. Sedangkan ‘Utsman bin’Affan mewakili karakter pemalu, pemurah, dan penuh kelembutan yang menjadi mulia Bersama keislamannya. Diriwayatkan bahwa kalau mandi beliau harus berada dalam rumah, dalam sebuah kamar, dalam sebuah bilik tertutup, dan masih harus berselubung kain tebal. Itupun beliau tidak bisa mengangkat kepal...
Baca selengkapnya