Tentang Ucapan Alhamdulillah
Bagi seorang Muslim, menjalani hidup ini sejatinya ialah dipenuhi dengan rasa syukur. Ya, bersyukur di setiap keadaan. Keadaan baik ataupun buruk. Keadaan yang disukai ataupun tidak.
Biasanya, ketika bersyukur, kita seringkali
mengucapkan lafadz tahmid. Tahmid adalah istilah untuk frasa Arab Alhamdulillah
yang berarti "segala puji bagi Allah", yangmana merupakan ungkapan
atas rasa syukur seorang Muslim atas karunia Allah. Tahmid berasal dari kata ٱلْحَمْدُ yang berarti pujian.
Sebelumnya, saya akan menyampaikan beberapa keutamaan mengucapkan Alhamdulillah, di antaranya;
1. Sebab didapatkannya cinta Allah yang Maha Pengasih
2. Mendatangkan rezeki serta kasih sayang Allah
3. Sebab turunnya hujan dan keberkahan
4. Sebaik-baiknya do’a
5. Dibersihkan dari dosa
6. Memberatkan timbangan amal
7. Bacaan yang disukai Nabi Muhammad ketika matahari terbit
8. Salah satu wasiat dari Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad
9. Sumber kebaikan
10. Mendapat pahala seperti orang yang bersedekah
Namun,
sebenarnya, ada 2 jenis lafadz Tahmid berdasarkan kondisi pengucapannya. Sebagaimana
yang tercantum dalam hadits berikut;
كان إذا رأى ما يحبُّ قال : الحمدُ
للهِ الذي بنعمتِهِ تتمُّ الصالحاتُ ، و إذا رأى ما يكرهُهُ قال : الحمدُ للهِ على
كلِّ حالٍ
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha ,
kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah
mengucapkan “Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat”. Sedangkan
jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan, beliau mengucapkan
“Alhamdulillah ‘ala kulli hal“” [HR Ibnu Majah no 3803, At-Thabarani dalam Mu’jam
al-Awsath no 6663, dinilai Hasan oleh al
Albani]
Jadi, ketika kita mengalami hal-hal baik yang kita senangi, maka hendaknya kita mengucapkan “Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmus sholihaat” yang artinya "Segala puji bagi Allah yang dengan kenikmatan-Nya menjadi sempurna segala amal shaleh". Misalnya saat mensyukuri keadaan kita yang sehat wal afiat, atau saat mensyukuri keberhasilan kita mendapatkan juara 1 dalam suatu perlombaan, dan keadaan menyenangkan lainnya.
Sedangkan, ketika mengalami suatu musibah atau hal-hal yang kurang menyenangkan, tentu saja kita harus tetap bersyukur,
hendaknya dengan mengucapkan “Alhamdulillah ‘alaa kulli haal” yang artinya "Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan". Misalnya,
saat kita pulang ke rumah dalam keadaan kehujanan. Kita bersyukur sampai dengan
selamat di rumah, meskipun dalam keadaan basah kuyup. Atau contoh lainnya,
ketika kita berhasil menyelesaikan sebuah tugas yang berat dan sangat membebani
diri. Meskipun banyak sekali cobaan ketika mengerjakannya, tetapi pada akhirnya
kita tetap berhasil menyelesaikannya.
Semoga Allah jadikan kita hamba
yang senantiasa bersyukur di setiap keadaan, aamiin allahumma aamiin.
Komentar
Posting Komentar